Ciri-ciri
madding secara umum:
Dikelola
Bersama
Walaupun mading adalah salah satu jenis
media massa tulis yang sangat sederhana, tetapi mading dikelola secara bertahap
sama seperti jenis media massa tulis lainnya. Ada tiga tahap penting, yaitu:
perencanaan, produksi, dan evaluasi. Ketiga tahap itu dikelola oleh sebuah tim
mading, mulai dari perencanaan tema sampai dengan evaluasi. Tim mading terdri
dari orang-orang yang bertugas dalam proses manajemen, redaksi, dan desain.
Jadi, yang dimaksud dengan dikelola bersama adalah kerja sama dari berbagai
pihak dalam satu tim untuk membentuk mading itu sendiri, mulai dari tahap
perencanaan sampai dengan evaluasi.
Terbit
Lebih Lama
Waktu terbit mading terbilang lama. Jika
dibandingkan dengan majalah, mading memiliki waktu terbit yang lebih panjang.
Karena sifatnya yang non-komersial, waktu penerbitan mading tidak terlalu kaku
pada waktu. Majalah yang bersifat komersial pada umumnya terbit dalam waktu
yang teratur. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan komersial sebuah perusahaan.
Berbeda dengan majalah pada umumnya, mading lebih dimanfaatkan sebagai sarana
pembelajaran dan berekspresi. Oleh karena itu, waktu penerbitan mading
tergantung pada kemampuan masing-masing tim.
Tampilan
Menarik
Seperti yang telah dibahas sebelumnya,
mading berbeda dengan majalah pada umumnya walaupun prinsip dan konsepnya sama.
Ciri yang paling membedakan mading dengan jenis media massa tulis lain adalah
bentuknya. Pada dasarnya, mading berupa bidang datar yang ditempel di dinding.
Bidang datar itu dapat berupa styrofoam,
papan, atau benda lain yang dapat digunakan untuk menempel. Seiring
perkembangannya, majalah dinding ada yang berbentuk tiga dimensi (3D). Semua
itu tergantung pada tim mading.
Ciri-ciri
bahasa dalam mading:
Singkat
: Menghindari pemilihan bentuk kata yang kurang ringkas, langsung kepada
pokok masalah (to the point), tidak
bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat
berharga dalam membacanya.
Padat
: Dalam bahasa jurnalistik berarti syarat sebuah informasi, menggunakan jumlah
kata sedikit mungkin, tetapi dapat menjangkau makna yang selengkap-lengkapnya (Setiap kalimat dan paragraf yang ditulis memuat
banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca).
Jelas
(Komunikatif) : Mengandung makna yang tidak membingungkan atau
komunikatif, yaitu mengandung unsur yang mudah dipahami, mudah ditangkap
maksudnya, serta tidak memiliki makna kata/kalimat yang banyak. Sebagai contoh,
hitam adalah warna yang jelas. Putih adalah warna yang jelas. Ketika kedua
warna itu disandingkan, maka terdapat perbedaan yang tegas mana disebut hitam,
dan mana pula yang disebut putih. Pada kedua warna itu sama sekali tidak
ditemukan nuansa warna abu-abu. Perbedaan warna hitam dan putih melahirkan
kesan kontras. Jadi, yang dimaksudkan adalah majalah dinding harus mengandung tiga arti: jelas artinya, jelas dalam
susunan kata atau kalimatnya sesuai dengan kaidah subjek, objek, predikat maupun keterangan (SPOK), serta jelas sasaran atau maksudnya.
Jernih
: Bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan
sesuatu yang bersifat negatif, seperti
prasangka atau fitnah. Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang
jernih berarti kata dan kalimat yang tidak memiliki maksud tersembunyi di
balik pemuatan suatu berita atau laporan, berdasarkan fakta, kebenaran,
kepentingan publik.
Serasi dan Menarik
: Majalah
dinding dapat terlihat menarik apabila menggunakan bahasa yang serasi dan
menarik. Bahasa yang serasi dan menarik adalah bahasa yang menggunakan
kata-kata yang sesuai dengan khalayak pembaca
serta gaya bahasa yang sesuai dengan sasarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar